Kamis, 23 Desember 2010

TUGAS KULIAH


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT . Sholawat dan salam kepada Rasulullah. Berkat limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Dewasa ini sudah banyak berkembang bahasa-bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pemakaiannya sudah sangat mudah, hanya klik dan drag saja. Namun meskipun demikian tetap saja programmer harus menuliskan kode kode program agar objek objek yang sudah mereka buat dapat bertingkah laku/bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Secara dapat dikatakan bahwa sebuah program pasti terdapat alur logika yang menyebabkan program tersebut dapat bekerja dengan benar.
Makalah ini dibuat agar mahasiswa program studi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI pada khususnya mampu mempelajari bahasa pemrograman.
Pada makalah ini diberikan contoh-contoh kasus untuk mempermudah memahami konsep. Karena sebuah contoh dapat memberikan sebuah inspirasi pemecahan masalah yang mirip. Tetapi patut diingat bahwa sebuah masalah diadalam pemrograman, bila diberikan kepada pemrogram yang berbeda, boleh jadi mempunyai aneka ragam solusi ( dalam hal ini algoritma ), mulai algoritma yang kusut karena banyak sekali percabangannya, sampai pada lagoritma yang kurang efisien karena banyak sekali pengulangan instruksi yang sama dalam menganalisa kasus. Dengan mempelajari dari makalah ini diharapkan nantinya kita dapat memecahkan masalah secara metodologis, yaitu sesuai dengan model (skema) yang benar. Ketaatan menggunakan skema niscaya akan menghasilkan algoritma yang efisien dan mudah dipahami sehingga menghasilkan program yang baik pula.
Sebagai akhir kata semoga makalah ini dapat diterima oleh para mahasiswa dalam mempelajari computer, khususnya yang mempelajari mengenai bahasa pemrograman pascal serta dapat menambah wawasan bagi para mahasiswa dalam pembuatan program secara terstruktur.
Jakarta, Desember 2010


Penulis

PENDAHULUAN

Pascal merupakan suatu bahasa komputer tingkat tinggi yang dibuat sekitar tahun 1970 oleh Niklaus Wirth dan digunakan untuk pendidikan komputer. Nama Pascal diambil dari seorang ahli matematika yang bernama Blaise Pascal yang menemukan mesin hitung pertama. Bahasa Pascal dirancang untuk menyelesaikan masalah dari berbagai kalangan pemakai, mulai dari para mahasiswa, pendidik, dan ilmuwan. Salah satu kompiler pascal yang terkenal dan tercepat adalah Turbo PASCAL yang dibuat oleh perusahaan Borland.
Pascal adalah suatu bahasa pemrograman terstruktur. Hal tersebut berarti semua program yang anda buat harus terstruktur dan teratur, dalam hal ini ada pemakaian goto dan jump.
Perulangan dalam pascal berguna untuk mengerjakan suatu statement atau blok statement secara berulang-ulang sebanyak yang anda inginkan. Perulangan banyak sekali dipakai dalam pembuatan program dengan pascal.
Pascal menyediakan tiga buah struktur kontrol perulangan yaitu :
  1. While .. do
  2. For .. do
  3. Repeat .. Until

Didalam makalah ini kita akan lebih mendalami struktur kontrol perulangan dari Repeat .. until.


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 

Setelah mempelajari makalah ini mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan looping dengan membangun algoritma dan mengimplementasikan menggunakan struktur perulangan REPEAT .. UNTIL.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 

Setelah memahami makalah ini diharapkan dapat menjelaskan struktur perulangan REPEAT .. UNTIL. Menyebutkan minimal 2 perbedaan antara penggunaan looping REPEAT .. UNTIL dengan statement looping lainnya.

PEMBAHASAN 

Repeat-Until ( Pengulangan dengan Kondisi )
Repeat berarti ulangi dan until berarti sampai. Jadi, repeat-until adalah struktur pengulangan dimana aksi dilakukan hingga kondisi ( persyaratan ) berhenti terpenuhi
Perulangan ini bekerja sampai kondisi yang diinginkan tercapai. Perulangan ini bisa digunakan sebagai perulangan yang menggunakan banyak kondisi keluar (multi condition loop).
Perulangan ini berulang sampai kondisi yang ada setelah until mempunyai nilai true. Jadi repeat until berjalan selama kondisi salah sampai kondisi benar. Pengecekan kondisi berada di bagian bawah yaitu setelah until sehingga semua program yang memakai perulangan ini akan melakukan minimal 1 kali proses perulangan.


URAIAN MATERI

Statemen struktur REPEAT … UNTIL digunakan untuk mengulang (REPEAT) statemen-atau blok statemen sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL tidak dipenuhi.

Bentuk Umum :
REPEAT [Blok statemen] UNTIL kondisi
Atau :
Repeat
statement1;
statement2;
statement3;
……………;
Statement n;
until<kondisibenar>;
Bentuk Proses (flow chart) :


Keterangan :


Statment adalah yang diproses berulang.

Kondisi adalah supaya proses berulang dihentikan.
Perulangan repeat..until biasanya dipakai jika sekurang-kurangnya baris perintah didalamnya dikerjakan sebanyak satu kali.Pemriksaan kondisi pada perulangan repeat until dilakukan pada akhir blok.



Tampak bahwa pengulangan justru dilakukan selama kondisi bernilai salah (False). Jadi merupakan kebalikan dari WHILE. Perbedaan yang lain terhadap WHILE, pemeriksaan terhadap kondisi pada REPEAT dilakukan belakangan, setelah bagian pernyataan yang terletak antara REPEAT dan UNTIL dieksekusi. Hal ini yang menyebabkan perulangan ini biasanya dipakai jika sekurang-kurangnya baris perintah di dalam blok statement dikerjakan sebanyak satu kali.
Contoh : (dari persoalan di atas)
digit := 1;
REPEAT
write (digit);
digit := digit + 1
UNTIL digit > 5 ;


Contoh 1:
Var
I : integer;
Begin
I := 0;
Repeat
I := I + 1;
Writeln(I);
Until I = 5;
End.
Hasilnya:
1
2
3
4
5

Pemakaian Repeat .. Until
· Perulangan REPEAT .... UNTIL diawali dengan kata baku REPEAT dan diakhiri dengan kata baku until serta pengecekan kondisi.
· Perulangan REPEAT dengan banyak statement tidak perlu menggunakan kata baku Begin dan End pada akhir blok karena secara default perulangan REPEAT ... UNTIL adalah untuk banyak statement yang diawali dengan Repeat dan diakhiri dengan until.
Pada dasarnya REPEAT dapat digunakan untuk semua masalah yang dapat ditangani oleh FOR ataupun WHILE.
Sebagai contoh:


Dapat disajikan dengan menggunakan REPEAT seperti berikut:


Contoh 2 :


Perbedaan antara struktur REPEAT-UNTIL dengan WHILE-DO adalah sebagai berikut :


1. Paling sedikit statement-statement di dalam perulangan REPEAT-UNTIL diproses sekali, karena seleksi kondisi ada pada statement Until yang terletak dibawah. Sedang pada struktur WHILE-DO paling sedikit dikerjakan nol kali, karena seleksi kondisi ada apada statement While yang terletak diatas, sehingga kalau kondisi sudah tidak terpenuhi, maka tidak akan masuk ke dalam lingkungan perulangan.


2. Pada REPEAT-UNTIL dapat tidak dipergunakan blok statement (tidak diperlukan Begin dan End untuk menunjukkan batas perulangannya), karena batas perulangannya sudah ditunjukkan oleh Repeat sampai dengan Until (Repeat dan Until sebagai pengganti Begin dan End).



REPEAT-UNTIL tersarang
REPEAT-UNTIL tersarang adalah suatu perulangan REPEAT-UNTIL yang satu berada didalam perulangan REPEAT-UNTIL yang lainnya.
Contoh :
Var
a,b,c : real;
Begin
Writeln('========================================');
Writeln(' sisi A sisi B Sisi C ');
Writeln(' =======================================');
a:= 1;
Repeat { perulangan luar }
b := 0;
Repeat { perulangan dalam }
c:=SQRT(a*a+b*b);
Writeln(a:6:2, b:9:2, c:9:2);
b:=b+5;
Until b>25; { berhenti jika b lebih besar dari 5 untuk perulangan dalam }
a:=a+1;
Until a>3; { berhenti jika a lebih besar dari 3 untuk perulangan luar }
Writeln(' =======================================');
End.
Dari penggalan program di atas, dapat dilihat bahwa REPEAT...UNTIL tidak memerlukan BEGIN dan END untuk menjalankan suatu blok statement.


TIPS: Gunakan variabel i, j, k, dan seterusnya untuk menandai indeks perulangan atau
looping


DAFTAR PUSTAKA


  • http://buyungwisnuadjie.files.wordpress.com/2008/07/mengenal-turbo-pascal-5.doc (diakses pada : 18 Desember 2010, 14.25 WIB)
  • http://www.ilkom.uns.ac.id/web/downloads/file/modulkuliah/kuliah/pascal_ebook/Bab%207%20Bahasa%20Pemrograman%20Pascal.pdf (diakses pada : 18 Desember 2010, 20.25 WIB)
  • http://www.geocities.com/caturujian/PASCAL.doc (diakses pada : 18 Desembert 2010, 19.25 WIB)
  • http://farisky-doank.blog.friendster.com/2008/01/prosedur-dan-fungsi-di-turbo-pascal/ (diakses pada : 19 Desember 2010, 14.25 WIB)

ARRAY part II

ARRAY

Array didefinisikan sebagai suatu kumpulan dimana elemen-elemennya berjenis data sama. (homogen)
Suatu array dapat dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
a.     Array berdimensi satu.
Array berdimensi satu dapat dikatakan sebagai suatu daftar yang linier atau sebuah kolom.
Bentuk deklarasi dari array jenis ini dalam bahasa Pascal adalah :
VAR nama_array : ARRAY [index] OF jenis_elemen;

Contoh :
              VAR x : ARRAY [1..10] OF integer;

             
b.    Array Multi Dimensi
Contoh untuk array jenis ini adalah array dimensi dua.
Array dimensi dua ini dapat dianggap sebagai sebuah matriks yang jumlah kolomnya lebih dari satu.
Bentuk deklarasi :
VAR nama_array : ARRAY  [indeks_baris,indeks_kolom] OF jenis;
Contoh :
VAR   A  :  ARRAY [1..3,1..4] OF integer;
Array A di atas terdiri atas 12 elemen, yaitu :
     A[1,1]                   A[1,2]                   A[1,3]                   A[1,4]
     A[2,1]                   A[2,2]                   A[2,3]                   A[2,4]
     A[3,1]                   A[3,2]                   A[3,3]                   A[3,4]

Masing-masing A[i,j] adalah diatas adalah integer
(i = 1,2,3 ; j = 1,2,3,4)

Selanjutnya untuk array berdimensi tiga, empat dst, cara pendeklarasiannya hanya berbeda pada indeksnya saja.


MEMPROSES  ARRAY 

Misal diberikan deklarasi suatu array sebagai berikut :
         
VAR X : ARRAY [1..10] OF integer;

Untuk keperluan membaca variabel X  (input) kita tidak bisa melakukan seperti sebuah data bernilai tunggal, yaitu READ (X).
Sebab jika kita membaca/input suatu variabel berjenis array berarti kita membaca elemen-elemen array tersebut.
Untuk itu diperlukan suatu bentuk perulangan seperti berikut :

          FOR I := 1 TO 10   DO  READ ( X[1] );

Demikian pula halnya untuk keperluan memproses elemen-elemennya, harus ditunjukkan elemen yang akan diproses.

Contoh :

Misal terdapat 10 bilangan integer positif yang berbeda disimpan di dalam suatu array B.
Tentukan integer yang terbesar diantara 10 integer tersebut dengan suatu program Pascal.

Penyelesaiannya :

          PROGRAM MAKS ;
          VAR   B : ARRAY [1..10] OF integer;
                   I,J,MAX : integer;

          Begin
             FOR I := 1 TO 10  DO  READ(B[I});
             MAX := B[1];
             FOR J := 2 TO 10  DO
                             IF MAX <= B[J]  THEN  MAX  := B[I};
                             WRITE (MAX);
          End.




Contoh 2 :
Dari soal contoh 1 di atas, buat program yang menghitung rata-rata dari 10 bilangan tersebut.
Penyelesaiannya :
PROGRAM RATA_RATA;
TYPE  INDEKS = 1..10;
VAR   A :  ARRAY [INDEKS] OF INTEGER;
          I  :  INTEGER;
          TOTAL  :  INTEGER;
          RATA2  :  REAL;
BEGIN
    Total := 0;
     FOR   I  :=  1  TO  10  DO
          BEGIN
            READ (A[I]);
            TOTAL := TOTAL + A[I];
          END;
     RATA2 := TOTAL / 10;
     WRITE (RATA2);
END.





Rabu, 22 Desember 2010

ARRAY DALAM PASCAL

Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama. Komponen-komponen tersebut disebut sebagai komponen type, larik mempunyai jumlah komponen yang jumlahnya tetap. Banyaknya komponen dalam larik ditunjukkan oleh suatu index, dimana tiap komponen di array dapat diakses dengan menunjukkan nilai indexnya atau subskript. Array dapat bertipe data sederhana seperti byte, word, integer, real, bolean, char, string dan tipe data scalar atau subrange. Tipe larik mengartikan isi dari larik atau komponen- komponenya mempunyai nilai dengan tipe data tersebut.
Contoh:
Var
Untai : array[1..50] of Integer;
Pada contoh Array dengan nama untai telah dideklarasikan dengan tipe integer, dengan jumlah elemen maksimum 50 elemen, nilai dari elemen array tersebut diatas harus bertipe integer.

Contoh Program :
Program Contoh_Array_Input;
Uses Crt;
Var
Bilangan : array[1..50] of Integer;
Begin
ClrScr;
Bilangan[1]:=3;
Bilangan[2]:=29;
Bilangan[3]:=30;
Bilangan[4]:=31;
Bilangan[5]:=23;
Writeln('nilai varibel bilangan ke 3 =',Bilangan[3]);
Readln;
End.

Array juga dapat dideklarasikan bersama dengan tipe yang beragam seperti contoh dibawah ini :
Program Contoh_Deklarasi_Array_Beragam;
Uses Crt;
Var
NPM : array[1..20] of string[10];
Nama : array[1..20] of string[25];
Nilai : array[1..20] of real;
Umur : array[1..20] of byte;
banyak,i : integer;
Begin
ClrScr;
Write('Isi berapa data array yang diperlukan :');Readln(banyak);
For i := 1 to banyak Do
Begin
Write('NPM =');Readln(NPM[i]);
Write('Nama =');readln(Nama[i]);
Write('Nilai=');readln(Nilai[i]);
Write('Umur =');readln(Umur[i]);
End;
{cetak varibel array}
Writeln('NPM NAMA NILAI UMUR ');
For i:= 1 to banyak Do
Begin
Writeln(Npm[i]:10,Nama[i]:25,Nilai[i]:3:2,' ',Umur[i]:3);
End;
Readln;
End.

Untuk deklarasi array dapat digunakan beberapa cara seperti berikut ini :
Type
Angka = String[20];
Var
Nama : Array [1..50] of Angka;
Begin
.
.
End.

Deklarasi tipe indeks subrange integer Indeks pada array dapat tipe skalar atau subrange, tetapi tidak bisa real.
Contoh:
Var
Nilai : Array[1..10] of Integer;
pada contoh ini array nilai mempunyai 10 buah elemen yaitu dari 1 sampai 10. Array tersebut dapat dideklarasikan dengan type seperti berikut ini :

Type
Skala = 1..10;
Var
Nilai : Array [skala] of Integer;
atau :
Type
Skala = 1..10;
Y = Array[skala] of Integer;
Var
Nilai : Y;
atau :
Type
Y = Array[1..10] of Integer;
Var
Nilai : Y;
atau :
Const
Atas =1;
Bawah = 5;
type
Y = Array[Atas..Bawah] of Integer;
Var
Nilai : Y;

I. Deklarasi Type Indeks Skalar
Indeks dari larik dapat berupa tipe skalar.
Contoh. :
Program Deklarasi_Indeks_Array_Skalar;
Uses Crt;
Var
Jum : Array[(jan,feb,mar,apr,mei)] of Integer;
Begin
Jum[jan]:=25;
Jum[feb]:=45;
Jum[mar]:=21;
Jum[apr]:=23;
Jum[mei]:=50;
Writeln('Jumlah nilai bulan maret =',Jum[mar]);
Readln;
End.
dapat juga ditulis :
type
Bln = (jan,feb,mar,apr,mei);
Var
Jum : Array[bln] of Integer;
atau :
type
Bln =(jan,feb,mar,apr,mei);
Var
Jum : Array[jan..mei] of Integer;

II. Deklarasi Konstanta Array
Array tidak hanya dapat berupa suatu varibel yang dideklarasikan di bagian deklarasi variabel, tetapi dapat juga berupa konstanta (const).
Contoh Program :
Program Contoh_Deklarasi_Array_Konstan;
Uses Crt;
Const
Tetap : Array[1..4] of Integer=(7,10,21,20);
Var
i : Integer;
Begin
For i:= 1 to 4 Do
Writeln('Nilai Konstan array ke ',i:2,' =',Tetap[i]);
Readln;
End.
konstanta array dapat juga berupa ketetapan dalam bentuk karakter seperti berikut.
Contoh Program :
Program Contoh_Konstan_Array_Char_;
Uses Crt;
Const
Huruf : Array[0..5] of Char=('A','B','C','D','E','F');
Var
i : Integer;
Begin
For i:= 0 to 5 Do
Writeln('Nilai konstan array ke',i:2,' = ',Huruf[i]);
Readln;
End.
Konstanta array dapat juga berupa string seperti berikut ini.
Contoh Program :
Program Constanta_Array_String;
Uses Crt;
Type
A = Array [1..5] of String;
Const
Nama : A = ('basic','pascal','cobol','paradox','dbase');
Var
i : Integer;
Begin
For i:= 1 to 5 Do
Writeln('Nilai Array ke-',i:2,'= ',Nama[i]);
readln;
end.

Dalam pascal string merupakan array dari elemen- elemen karakter seperti berikut :
Contoh Program :
Program String_Adalah_Array_Tipe_Char;
Uses Crt;
Var
Nama : string;
i : Integer;
Begin
Nama:='Turbo Pascal';
For i:= 1 to Length(nama) Do
Writeln('Elemen ',i,' dari ',Nama,'= ',Nama[i]);
Readln;
End.

contoh program bilangan prima dengan menggunakan bantuan array.
Contoh program :
Program Mencari_Bilangan_Prima_Dengan_Array;
Uses Crt;
Var
Prima : Array[1..100] of Integer;
i,j : Integer;
bil : Integer;
Begin
ClrScr;
For i := 2 to 100 Do
Begin
Prima[i]:=i;
For j:= 2 to i-1 Do
Begin
bil := (i mod j); {* i dibagi j dicek apakah 0*}
If bil = 0 then Prima[i]:=0; {*jika habis dibagi,berarti bkn prima*}
End;
If Prima[i]<> 0 Then Write(Prima[i],' '); {*cetak array yg prima*}
End;
Readln;
End.

Contoh pengurutan data dengan metode buble sort, yaitu dengan cara penukaran, dapat dilihat pada contoh dibawah ini :
Contoh Program :
Program Penggunaan_Array_Untuk_Sortir_Buble_Sort;
Uses Crt;
Var
nil1 : Array[1..100] of Integer;
n,i,j,dum : Integer;
Begin
ClrScr;
Write('mau isi berapa data acak (integer) ='); readln(n);
For i := 1 to n Do
Begin
Write('Data Ke ',i,':');Readln(nil1[i]);
End;
{* penyapuan proses}
for i:= 1 to n-1 do
begin
for j:= i to n do
begin
if nil1[j]
begin
dum:=nil1[j];
nil1[j]:=nil1[i];
nil1[i]:=dum;
end;
end;
end;
writeln;
writeln('Hasil Sortir');
for i := 1 to n do
write(nil1[i]:3);
readln;
end.


III. Array Dua Dimensi
Di dalam pascal Array dapat berdimensi lebih dari satu yang disebut dengan array dimensi banyak (Multidimensional array), disini akan dibahas array 2 dimensi saja. Array 2 dimensi dapat mewakili suatu bentuk tabel atau matrik, yaitu indeks pertama menunjukkan baris dan indeks ke dua menunjukkan kolom dari tabel atau matrik.
1 2
1 2 3
Untuk mengetahui cara mendeklarasikan dari penggunaan aray dua dimensi dapat dilihat pada listing program dibawah ini .

Contoh Program:
Program Deklarasi_Array_Dua_Dimensi;
Uses Crt;
Var Tabel : Array[1..3,1..2] of Integer;
i,j : Integer;
Begin
ClrScr;
Tabel[1,1]:=1;
Tabel[1,2]:=2;
Tabel[2,1]:=3;
Tabel[2,2]:=4;
Tabel[3,1]:=5;
Tabel[3,2]:=6;
For I := 1 to 3 Do Begin For J:= 1 to 2 Do Begin Writeln('Elemen ',i,',',j,'= ',tabel[i,j]);
End;
End;
Readln;
End.


IV. Alternatif Deklarasi Array Dua Dimensi.
Ada beberapa cara dalam mendeklarasikan array dua dimensi, beberapa cara tersebut dapat dilihat dibawah ini :
Contoh :
Var
Tabel : Array[1..3] of Array[1..2] of Byte;
atau :
Type
Matrik = Array[1..3,1..2] of Byte;
Var
Tabel : Matrik;
atau :
Type
Baris = 1..3;
Kolom = 1..2;
Matrik = Array[Baris,Kolom] of Byte;
Var
Tabel : Matrik;
atau :
Type
Baris = 1..3;
Kolom=1..2;
Matrik= Array[Baris] of Array[Kolom] of Byte;
Var
Tabel : Matrik;
Dibawah ini akan diberikan listing program penggunaan array dua dimensi dalam aplikasi penjumlahan matrik :
Contoh Prorgam:
Program Penjumlahan_Matrik;
Uses Crt;
Var
Matrik1,Matrik2, Hasil : Array[1..3,1..2] of Integer;
i,j : Integer;
Begin
ClrScr;
{ input matrik ke satu }
Writeln(' Elemen matrik satu');
For i := 1 to 3 Do
Begin
For j := 1 to 2 Do
Begin
Write('Elemen baris -',i,' Kolom -',j,'= ');
Readln(matrik1[i,j]);
End;
End;
{input matrik ke dua}
Writeln('input elemen matrik dua');
For i:= 1 to 3 Do
Begin
For j:= 1 to 2 Do
Begin
Write('Elemen baris -',i,' kolom -',j,'= ');
Readln(matrik2[i,j]);
End;
End;
{proses penjumlahan tiap elemen}
For i := 1 to 3 Do
Begin
For j:= 1 to 2 Do
Begin
Hasil[i,j]:=Matrik1[i,j]+Matrik2[i,j];
End;
End;
{proses cetak hasil}
For i:= 1 to 3 Do
Begin
For j:= 1 to 2 Do
Begin
Write(Hasil[i,j]:6);
End;
Writeln;
End;
Readln;
End.


V. Array Sebagai Parameter
Array dapat digunakan sebagai parameter yang dikirimkan baik secara nilai (by value) atau secara acuan (by reference) ke procedure atau ke function. Procedure yang menggunakan parameter berupa array harus dideklarasikan di dalam judul procedure yang menyebutkan parameternya bertipe array.

Contoh Program :
Program Contoh_Pengiriman_Parameter_Array_Di_Procedure;
Uses Crt;
Const
Garis ='---------------------------------------------------';
Type
Untai = Array[1..10] of String[15];
Bulat = Array[1..10] of Integer;
Huruf = Array[1..10] of Char;
Var
i,Banyak : Integer;
Procedure Proses(Nama:Untai;Nilai:Bulat);
Var
Ket : String;
Abjad : Char;
Begin
Writeln(Garis);
Writeln('Nama Nilai Abjad Keterangan');
Writeln(Garis);
For i := 1 to Banyak Do
Begin
If Nilai[i] > 90 Then
Begin
Abjad:='A';
Ket :='Istimewa';
End;
If (Nilai[i]<90) And (Nilai[i]>70) Then
Begin
Abjad:='B';
Ket :='Memuaskan';
End;
If (Nilai[i]<70) And (Nilai[i]>60) Then
Begin
Abjad:='C';
Ket :='Cukup';
End;
If (Nilai[i]<60) And (Nilai[i]>45) Then
Begin
Abjad:='D';
Ket :='Kurang';
End;
If Nilai[i]< 45 Then
Begin
Abjad:='E';
Ket :='Sangat kurang';
End;
Writeln(Nama[i]:15,' ',Nilai[i]:4,' ',Abjad,' ',Ket:15);
End;
Writeln(Garis);
End;
Procedure Masuk_Data;
Var
Nama : Untai;
Nilai : Bulat;
Begin
Write('Banyak data =');Readln(Banyak);
For i:= 1 to Banyak Do
Begin
ClrScr;
Writeln('Data ke - ',i);
Write('Nama =');readln(Nama[i]);
Write('Nilai =');readln(Nilai[i]);
End;
Proses(Nama,Nilai);
End;
{modul Utama}
Begin
Masuk_Data;
Readln;
End.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes